Istilah dalam Jurnal Elektronik
1)      DOI (Digital Object Identifie)
DOI (Digital Object Identifie) adalah alat pengenal permanen yang digunakan pada suatu dokumen elektronik, yang tidak berhubungan dengan lokasi benda tersebut sekarang . DOI meupakan sebuah susunan alfa-numerik unik yang ditetapkan oleh sebuah lembaga (The International DOI Foundation) yang berfungsi untuk mengidentifikasi konten dan menyediakan tautan yang bersifat tetap di internet. Koordinator yang mengurus pemberian identitas digital ini adalah International DOI Foundation atau IDF (http://www.doi.org/) , yang memiliki kantor registrasi atau pendaftaran nomor DOI di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.
ü  Penggunaan DOI
Semua angka-angka DOI dimulai dengan 10 yang terdiri dari prefiks dan sufiks yang dipisahkan oleh tanda / (garis miring).  Prefiks adalah sekumpulan angka unik yang terdiri dari 4 (empat) dijit atau lebih sebagai identifikasi organisasi. Sedangkan sufiks ditetapkan oleh publisher dan dirancang untuk menjadi fleksibel dengan publisher identification standars.DOI umumnya terletak dihalaman awal artikel elektronik jurnal, dekat dengan pernyataan copyright. DOI juga dapat ditemukan pada halaman arahan untuk artikel.
2)      ISBN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwVG858dqQ9OdgXGnF44xoHon1hhc_9DvcrmTxC-jyKmbK6PM61dsFCUrYEWRGD9CqtHIPnoz21_tBisU2p96mmJzmhZu5lm8yGQHFRyOjhl_xc3zmMQ-lKq4unSeNrC2I_6a3oqZ8V-8X/s200/ISBN+17x31.jpg
ISBN, singkatan dari International Standard Book Number (Nomor Buku Standar Internasional), merupakan nomor identitas judul buku yang diterbitkan oleh setiap penerbit. . Salah satu fungsi utama dari ISBN adalah untuk memperlancar arus distribusi buku, memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit, dan sarana promosi bagi penerbit. Nomor Buku Standar Internasional ini terdiri atas 10 digit angka yang mewakili tiga pengenal atau identitas dan satu pemeriksa, yaitu: 3 digit pertama berupa pengenal kelompok (group identity), empat digit kedua berupa pengenal penerbit (publisher identity), dua digit ketiga adalah pengenal judul buku (title identity), dan satu digit terakhir merupakan pemeriksa (check digit).
Permintaan untuk mendapatkan ISBN dapat ditujukan kepada Perpustakaan Nasional RI, c.q. Pusat Layanan Informasi (Tim ISBN/KDT). Data-data buku yang perlu dikirimkan antara lain judul buku, nama pengarang/penyusun/penerjemah, cetakan/edisi/revisi, tahun terbit, dan kota terbit. Persyaratan lain adalah melampirkan halaman judul, daftar isi kata pengantar, serta surat permohonan dari kantor/lembaga yang akan menerbitkan buku yang dimintakan ISBN/KDT tersebut.
3)      ISSN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinKlVazsqDvrIJb1Cz4sWW7uuDl0mHpnFs30G2CtdN2Y2LOcwADCLRAG4_42tgtfZkTQvA1xTN1Wj2DR3itXw48FdFlUOUy9vsGIZMy5s4fFss10ovLGgdufriNkBoytJGM-csNKQNW5Tf/s1600/ISSN.png
ISSN singkatan dari International Standard Serial Number, merupakan nomor pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. Termasuk dalam terbitan berkala adalah majalah, surat kabar, newsletter (warta), buku tahunan, laporan tahunan, maupun prosiding. Berbeda dengan ISBN, ISSN membayar registrasi Rp. 200.000,- (Link Sumber).
Deretan 8 angka tersebut merupakan nomor pengenal dari majalah tersebut,. Manfaat dari nomor ISSN ini adalah memudahkan pelaksanaan administrasi seperti pemesanan sebuah majalah akan cukup dengan menyebutkan nomor ISSN-nya. Nomor ISSN ini akan menghilangkan keragu-raguan karena ternyata banyak majalah yang sama atau hampir sama judul / namanya. ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris, Perancis.

4)      SNIP
Dibuat oleh Profesor Henk moed di CTWS, Universitas Leiden, Source Normalized Impact per Paper (SNIP) mengukur kontekstual kutipan dampak dengan pembobotan kutipan berdasarkan jumlah total kutipan dalam bidang subjeknya. Dampak dari kutipan tunggal diberikan nilai lebih tinggi di bidang studi di mana kutipan berada, dan sebaliknya.

5)      Impact Factor
Impact Factor  (IF)  adalah ukuran dari sitasi (citation) terhadap jurnal-jurnal ilmu pengetahuan alam (science) dan ilmu pengetahuan social (social science) dan sering kali digunakan sebagai ukuran terhadap pentingnya suatu jurnal dalam bidangnya. Impact Factor diciptakan oleh Eugene Garfield dari Institute of Scientific Information (ISI, kini bagian dari Thomson Scientific) pada tahun 1960 dengan menghitung indeks sitasi (citation index) dari jurnal-jurnal yang diindeks oleh Thomson ISI dan dilaporkan setiap tahun dalam JCR (Journal Citation Report).
Image
Gambar 1. Kurva sitasi secara umum.
Impact factor adalah sebuah ukuran dari ukuran relatif kurva sitasi pada tahun 2 dan 3. Ini dihitung dengan membagi jumlah sitasi sekarang yang diterima sebuah jurnal pada artikel yang dipublikasi dalam dua tahun sebelumnya dengan jumlah artikel yang dipublikasi pada tahun yang sama. Jadi, sebagai contoh, impact factor 2010 adalah sitasi dalam 2010 pada artikel yang dipublikasi pada 2008 dan 2009 dibagi dengan jumlah artikel yang dipublikasi pada 2008 dan 2009. Angka yang dihasilkan tersebut dapat dipandang sebagai jumlah sitasi rata-rata yang diterima artikel per tahun dalam dua tahun setelah tahun publikasi.
Menggunakan jurnal X sebagai contoh:
Sitasi pada 2010 terhadap artikel yang dipublikasi pada:
  • 2009        = 258
  • 2008        = 199
  • Jumlah = 457
Jumlah artikel yang dipublikasi pada:
  • 2009         = 116
  • 2008         =    71
  • Jumlah = 187
Perhitungan: Impact Factor = 457/187 = 2.444
6)      SCImagi Journal Rank (SJR)
Untuk mengetahui lengkapnya tentang SJR diulas secara lengkap disitus  www.scimagojr.com. SCImago adalah kelompok riset dari Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC), Universitas Granada, Extremadura, Carlos III (Madrid) dan Alcala de Henares, didedikasikan untuk analisis informasi, representasi dan pengambilan dengan teknik visualisasi. SJR dihitung dengan menggunakan database Scopus (Elsevier) dengan memperhatikan
1.      Journal coverage.
2.      Relationship between primary (citable items) and total output per journal of the database.
3.      Assignment criteria for types of documents.
4.      Accuracy of the linkage between references and source records.
Scopus dalam menilai jurnal membuat klusterisasi kualitas jurnal dengan istilah Quartile, dengan 4 Quartile, yaitu Q1, Q2, Q3 dan Q4. Dimana Q1 adalah kluster paling tinggi atau paling utama dari sisi kulitas jurnal dikuti Q2, Q3 dan Q4 dibawahnya.
Q1: top 25% teratas dari distribusi IF
Q2: middle-high position dari distribusi IF (antara top 50% dan top 25%)
Q3: middle-low positiondari distribusi IF (top 75% ke top 50%)
Q4: lowest position, bagian paling bawah 25% dari distribusi IF




7)      H- Index
H-index merupakan salah satu indeks yang mulai sering digunakan untuk mengukur produktivitas dari seorang akademisi/peneliti. h-index pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005 oleh Jorge E. Hirsch makanya diberi nama h-index atau Hirsch-index.
h-index dapat dihitung secara manual dengan melihat jumlah sitasi/kutipan dari semua paper/makalah yang diterbitkan oleh seorang akademisi.
Situs web akademisi seperti google scholar ataupun Scopus mengumpulkan semua sitasi untuk menghitung h-index seseorang. Untuk menentukan h-index, cukup urutkan paper/makalah anda berdasarkan jumlah sitasi terbanyak. Sebagai contoh, seorang akademisi memiliki 10 paper/makalah yang disitasi masing-masing sebanyak 44, 20, 15, 7, 5, 2, 1, dan 3 paper yang belum memiliki sitasi maka h-index orang tersebut adalah 5
Paper
Jumlah Sitasi
1
44
2
20
3
15
4
7
5
5
6
2
7
1
8
0
9
0
10
0


Cara menghitung h-index yaitu:
• h-index 1 = ada 1 paper yang disitasi minimal satu kali
• h-index 2 = ada 2 paper yang disitasi minimal dua kali
• h-index 3 = ada 3 paper yang disitasi minimal tiga kali
• h-index 4 = ada 4 paper yang disitasi minimal empat kali
• h-index 5 = ada 5 paper yang disitasi minimal lima kali
• h-index 6 = ada 6 paper yang disitasi minimal enam kali.
8)       I 10-Indeks:
 I-indeks adalah indeks yang menunjukkan berapa banyak jumlah publikasi akademik/ilmiah dari artikel lain yang dikutip oleh penulis dalam jurnal tersebut. Contohnya: dalam citation indices terdapat i10-indeks yang bernilai 2. Artinya terdapat 2 artikel yang dikutip oleh minimalnya 10 artikel lain.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CYBER LIBRARY AND MANUAL LIBRARY

DIRECTORY

Pengindeksan Jurnal Elektronik